Pertengahan bulan Juni 2002 Tim Skrekanex yang terdiri dari dua
orang yakni Chairul dan Steve melakukan pendakian ke Gunung Merapi di Jawa Tengah. Berangkat dari Jakarta dengan menggunakan kereta api Progo (dahulu bernama EmpuJaya) jurusan Jakarta-Yogyakarta, tiba di Yogyakarta pukul 09.00 pagi.
Dari Yogya menggunakan bus jurusan Semarang, turun di stasiun Blabak kota Magelang.

Dari Yogya menggunakan bus jurusan Semarang, turun di stasiun Blabak kota Magelang.
Kemudian Disambung dengan Mobil kecil ke desa Sawangan, disambung lagi dengan mobil bak sayuran menuju desa Klakah, dari sini disambung lagi dengan mobil bak ke Selo. Disarankan apabila menuju ke Selo, sebaiknya melewati Boyolali, jangan dari Magelang karena sulitnya transportasi.

Pada tahun 1998, gunung ini pernah menyemburkan asap wedhus gembel yang bisa melepuhkan kulit manusia. Berupa awan panas dan debu dengan suhu 3000 ÂșC yang meletus hingga ketinggian 3000 meter dari puncaknya. Pada tahun 1994 awan panas telah membunuh 66 orang di lereng sebelah barat daya. Gunung Merapi menjadi idola para pendaki. Perjalanan yang melelahkan dan berliku melintasi bukit-bukit terjal menjadi tantangan tersendiri yang harus mereka taklukkan. Maka, jangan heran kalau gunung tersebut selalu dikunjungi oleh pendaki.

Lewat Kaliurang Dari kota yogya naik mobil ke Kaliurang, suatu kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan ketinggian 1300m. Dilanjutkan dengan perjalanan menuju Desa Kimahrejo. Untuk menuju puncak diperlukan waktu sekitar 6 jam. Mendekati puncak Merapi kita harus berhati-hati, karena sering berjatuhan batu-batu dari puncak.
Lewat Selo Untuk mencapai puncak Merapi, para pendaki diharuskan melewati jalur utara. Selain aman, jaraknya juga tidak begitu jauh dibandingkan dengan jalur lain. Jalur tersebut dimulai dari Kecamatan Selo, Boyolali. Untuk sampai ke daerah ini cukup gampang. Anda bisa naik bis jurusan Semarang - Solo dan turun di Boyolali. Dari sini Anda bisa meneruskan dengan bis jurusan Boyolali - Selo. Dari Selo atau tepatnya dari Dusun Plalangan, Anda dapat memulai perjalanan.

Untuk ke puncak, hanya perlu waktu sekitar 6 jam sedangkan untuk turun diperlukan waktu sekitar 4 jam. Karena waktu tempuhnya cukup singkat, perjalanan bisa dimulai sekitar pukul 24.00, agar kita tiba Puncak Garuda bisa menikmati sunrise dengan jelas. Pendaki dapat beristirahat di basecamp yang dapat menampung sekitar 50 orang pendaki. Disini tersedia tempat untuk tidur rame-rame. Siapkan persediaan air karena selama diperjalanan kita tidak akan menemui mata air.Dari basecamp melalui jalan aspal kita berjalan hingga ujung jalan aspal dan akan menjumpai

Setengah perjalanan menuju Pos 2 berupa kebun penduduk, setengahnya lagi kita mulai memasuki hutan pinus yang terjal. Jalur ini berupa tanah namun banyak kerikil sehingga cukup menyulitkan perjalanan. Mendekati pos 2 kita mulai melewati batu-batuan yang besar. Dari Pos 2 ini disiang hari kita sudah dapat menyaksikan Gn. Slamet dibelakang Gn.Sumbing, dan juga Gn.Sundoro. Gunung Merbabu tampak dekat dan sangat jelas kelihatan jalur-jalurnya. Gunung Lawu dari kejauhan di sebelah timur tampak memanjang.


Di Pasar Bubrah ini terdapat suatu lembah dengan batu-batuan yang berserakan yang sangat luas menyerupai sebuah pasar tradisional. Konon, masyarakat menganggap pasar tersebut sebagai pasar para lelembut.Dari Pasar Bubrah pendaki yang nekad dapat melanjutkan pendakian ke Puncak Garuda. Puncak ini sudah rusak dan longsor sehingga sangat berbahaya untuk melakukan pendakian. Selain sangat terjal dan mudah longsor juga angin kencang bertiup tiada hentinya. Untuk menghilangkan kekecewaan Pendaki dapat meneruskan pendakian ke puncak Gn. Kendit yang berada di samping Puncak Garuda

Gunung Merapi dipercaya sebagai tempat keraton makhluk halus. Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan. Penduduk yakin bahwa Gunung Merapi selain dihuni oleh manusia juga dihuni oleh Makhluk makhluk lainnya yang mereka sebut sebagai bangsa alus atau makhluk halus.
Rute Jakarta - Gn.Merapi
1 Jakarta - Solo / Semarang
2 Solo / Semarang - Boyolali
3 Boyolali - Selo ( Pos Desa Lencoh )
4 Pos Selo - Pos 1 Rumah Joglo
5 Pos 1 Rumah Joglo - Pos 2
6 Pos 2 - Pos 3
7 Pos 3 - Pasar Bubrah
8 Pasar Bubrah - Puncak
1 komentar:
Salam kenal buat muda-mudi HIMMAT Tlogorandu. Tingkatkan terus jalinan persaudaraan, majukan organisasi kearah yang positif dan produktif. Sekalian saya mohon doa restu dan dukungan dalam pencalonan legislatif (DPRD II)di Kabupaten Klaten melalui Partai Demokrat dengan nomor urut saya: 6. Silakan mengunjungi blog saya.
Posting Komentar